• Beranda
  • Yayasan
    • Profil Yayasan Nurul Iman
    • Kegiatan Yayasan Nurul Iman
  • Unit Pendidikan
    • PAUD & TK Islam Terpadu Nurul Iman
    • SD Islam Terpadu Nurul Iman
    • Pesantren Putri Tahfizhul Qur’an Fatimah Az Zahra
    • PKBM Fatimah Az Zahra
  • Pendaftaran
    • Pendaftaran PAUD & TK Islam Terpadu Nurul Iman
    • Pendaftaran SD Islam Terpadu Nurul Iman
    • Pendaftaran Pesantren Putri Tahfizhul Qur’an Fatimah Az Zahra
    • Pendaftaran PKBM Fatimah Az Zahra
  • Berita Kegiatan
    • Kegiatan PAUD & TK Islam Terpadu Nurul Iman
    • Kegiatan SD Islam Terpadu Nurul Iman
    • Kegiatan Pesantren Putri Tahfizhul Qur’an Fatimah Az Zahra
    • Kegiatan PKBM Fatimah Az Zahra
  • Kajian & Artikel
  • NURIM Peduli
  • SINURIM
  • Kontak
  • Beranda
  • Yayasan
    • Profil Yayasan Nurul Iman
    • Kegiatan Yayasan Nurul Iman
  • Unit Pendidikan
    • PAUD & TK Islam Terpadu Nurul Iman
    • SD Islam Terpadu Nurul Iman
    • Pesantren Putri Tahfizhul Qur’an Fatimah Az Zahra
    • PKBM Fatimah Az Zahra
  • Pendaftaran
    • Pendaftaran PAUD & TK Islam Terpadu Nurul Iman
    • Pendaftaran SD Islam Terpadu Nurul Iman
    • Pendaftaran Pesantren Putri Tahfizhul Qur’an Fatimah Az Zahra
    • Pendaftaran PKBM Fatimah Az Zahra
  • Berita Kegiatan
    • Kegiatan PAUD & TK Islam Terpadu Nurul Iman
    • Kegiatan SD Islam Terpadu Nurul Iman
    • Kegiatan Pesantren Putri Tahfizhul Qur’an Fatimah Az Zahra
    • Kegiatan PKBM Fatimah Az Zahra
  • Kajian & Artikel
  • NURIM Peduli
  • SINURIM
  • Kontak
No Result
View All Result
Yayasan Nurul Iman
No Result
View All Result
Home Kajian & Artikel Aqidah

Hadits Ketetapan Surga Dan Neraka

Nurul Iman by Nurul Iman
30/09/2022
in Aqidah, Kajian & Artikel
0
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Telegram

Ketetapan Surga dan Neraka untuk Hamba

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عن أبي عبدالرحمن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه قال حدثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو الصادق المصدوق ” إن أحدكم يجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوما نطفة ثم علقه مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك , ثم يرسل إليه الملك فينفخ فيه الروح , ويؤمر بأربع كلمات : بكتب رزقه , وأجله , وعمله , وشقي أم سعيد . فوالله الذي لا إله غيره إن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار , وإن أحدكم ليعمل بعمل أهل النار حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل الجنة

Dari Abu ‘Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, bahwa Rasulullah telah bersabda, – dan beliau adalah orang yang jujur dan dibenarkan – “Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi ‘alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 hal: rezeki, ajal, amal dan celaka/bahagianya. Maka demi Allah yang tiada Ilah selain-Nya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja, kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.” (Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam Bad’ul Khalq)

:: Penjelasan Hadits ::

Maksud hadits “Maka demi Allah yang tiada Ilah selain-Nya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja,” adalah seseorang yang menurut pandangan mata manusia mengerjakan amalan surga dan ketika sudah mendekati ajalnya mengerjakan amalan penduduk neraka, kemudian ia dimasukkan ke dalam neraka. Jadi yang dimaksud ‘jaraknya dengan surga atau neraka tinggal sehasta‘ bukan tingkatan dan kedekatannya dengan surga, namun waktu antara hidupnya dengan ajalnya tinggal sebentar, seperti sehasta.

Yang patut kita pahami dari hadits ini, bukan berarti ketika kita sudah berusaha melakukan kebaikan dan amalan ibadah maka Allah akan menyia-nyiakan amalan kita. Karena hadits di atas diperjelas dengan hadits lainnya, yaitu,

“Sesungguhnya ada di antara kalian yang beramal dengan amalan ahli Surga menurut pandangan manusia, padahal sebenarnya ia penduduk Neraka.” (HR. Muslim no. 112 dengan sedikit perbedaan lafazh dari yang tercantum)

Syaikh ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan maksud hadits ini, “Amalan ahli surga yang dia amalkan hanya sebatas dalam pandangan manusia, padahal amalan ahli surga yang sebenarnya menurut Allah, belumlah ia amalkan. Jadi yang dimaksud dengan ‘tidak ada jarak antara dirinya dengan surga melainkan hanya sehasta’ adalah begitu dekatnya ia dengan akhir ajalnya.”

Sedangkan maksud hadits, “Kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka,” artinya, kemudian orang tersebut meninggalkan – kebiasaan – amalan ahli surga yang sebelumnya dia amalkan. Hal itu disebabkan adanya sesuatu yang merasuk ke dalam hatinya – semoga Allah melindungi kita dari hal ini – yang menjerumuskan orang tersebut ke dalam neraka.

Hal ini perlu diperjelas agar tidak ada prasangka buruk terhadap Allah ta’ala. Karena seorang hamba yang melaksanakan amalan ahli surga dan ia melakukannya dengan jujur dan penuh keikhlasan, maka Allah tidak akan menelantarkannya. Allah pasti memuliakan orang-orang yang beribadah kepada-Nya. Namun bencana dalam hati bukan merupakan suatu perkara yang mustahil – semoga Allah melindungi kita dari hal ini -.

Contoh kisah untuk memperjelas hadits ini yang terjadi di zaman nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagai berikut:

Ada seorang sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang bersama beliau dalam suatu peperangan. Sahabat ini tidak pernah membiarkan kesempatan untuk membunuh lawan melainkan ia pasti melakukannya, sehingga orang-orang merasa takjub melihat keberaniannya dan mereka berkata, “Dialah yang beruntung dalam peperangan ini.” Lalu Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia termasuk ahli Neraka.”

Pernyataan Rasulullah ini menjadi perkara besar bagi para sahabat radhiallahu ‘anhum dan membuat mereka bertanya-tanya keheranan. Maka seseorang diantara mereka berkata, “Aku akan mengikutinya kemanapun dia pergi.”

Kemudian orang yang pemberani ini terkena panah musuh hingga ia berkeluh kesah. Dalam keadaan itu ia mencabut pedangnya, kemudian ujung pedangnya ia letakkan pada dadanya, sedangkan genggaman pedangnya ia letakkan di tanah, lalu ia menyungkurkan dirinya (ke arah depan), hingga pedang tersebut menembus punggungnya (alias ia bunuh diri). Na’udzu billah.

Orang yang mengikutinya tadi datang menghadap Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan mengabarkan apa yang terjadi seraya berkata, “Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah.”

“Kenapa engkau katakan itu?” sabda Rasulullah.

Ia berkata, “Sesungguhnya orang yang engkau katakan tentangnya dia termasuk ahli neraka, telah melakukan suatu tindakan (bunuh diri, ed.).” Maka setelah itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya orang itu telah beramal dengan amalan ahli surga pada pandangan manusia, padahal sebenarnya ia penduduk neraka.” (HR. Bukhari (no.2898) dan Muslim (no.112))

Kisah lain adalah seorang sahabat yang bernama al-Ushairim dari kabilah ‘Abdul Asyhal dari kalangan Anshar. Dahulu ia dikenal sebagai penghalang sekaligus musuh dakwah Islam. Tatkala para sahabat pergi ke perang Uhud, Allah memberikan ilham kepadanya berupa iman, lalu ia ikut berjihad dan berakhir dengan mati syahid. Setelah perang selesai, orang-orang mencari para korban dan mendapatkan Ushairin dalam keadaan terluka.

Para sahabat bertanya, “Wahai Ushairin, apa yang menndorongmu berbuat seperti ini, apakah untuk membela kaummu ataukah kecintaanmu terhadap Islam?”

Ia menjawab, “Bahkan karena kecintaanku terhadap Islam.”

Sebelum wafatnya, ia meminta untuk disampaikan salamnya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Maka, meskipun dulunya Ushairin ini buruk dan suka mendzalimi kaum muslimin, namun karena hatinya yang baik, Allah jadikan dia orang yang mati di medan jihad.

Semoga Allah menjadikan kita hamba yang ikhlas dan beramal dan menjadikan akhir kehidupan yang baik untuk kita. Aamiin.

***
Disusun ulang dari Syarah Hadits Arba’in karya Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dengan perubahan seperlunya oleh tim muslimah.or.id

Sumber :

https://muslimah.or.id/1952-hadits-ketetapan-surga-dan-neraka.html

Kategori

Related Posts

Kajian & Artikel

Guru Adalah Karunia Pilihan yang diberikan Allah | Ustadz Abdul Rosyid Lc

by Nurul Iman
09/01/2023
0

https://www.youtube.com/watch?v=oshh_0M2LBE

Read more

Sempurnakan tahfidz Quran, lakukan 5 hal ini untuk semakin akrab dengan al-Quran

28/11/2022

Siapakah Thagut Itu?

02/01/2023

Bagaimana Membiayai Pendidikan Anak dengan Penghasilan Haram ? & Apakah Gaya Leadership Kepemimpinan Orangtua Harus Sama / Berbeda dalam mendidik anak ?

24/10/2022

Bagaimana Kiat Mudah Sederhana Untuk Mmemberikan Kebiasaan-kebiasaan Yang Baik Untuk Anak-anak Kita ?

18/10/2022

Sudah Lama “Ngaji” Tetapi Akhlak Tidak Baik

12/10/2022
Next Post

Kegiatan Literasi dan Berkisah tentang Peristiwa Kelahiran Nabi Muhammad ﷺ

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular Posts

Berita Kegiatan

Oasis Dynamic Review 2021

by Nurul Iman
02/02/2023
0

Oasis dynamic is one of the matchmaking web sites open to people who are willing to communicate on the net....

Read more

Oasis Dynamic Review 2021

BeerMenus: Where Thirsty Beer Enthusiasts Look For Specialty Brews to Liven Up Any Date Night

Urban Farming – PKBM Fatimah Az-Zahra 2022/2023

Urban Farming – SD Islam Tepadu Nurul Iman 2022/2023

Guru Adalah Karunia Pilihan yang diberikan Allah | Ustadz Abdul Rosyid Lc

Kerja Bakti SD Islam Tepadu Nurul Iman | Jum’at 6 Januari 2023

Load More

Popular Posts

No Content Available

Yayasan Nurul Iman berdiri pada tahun 1998. Selanjutnya dibentuk badan hukum resmi yang bernama Yayasan Nurul Iman , Akta Notaris No.SK Menkumham RI nomor : AHU – 140.AH04 Tahun 2012.

Kantor Kami

Jl. Tlogo Indah No.3, Banjardowo, Kec. Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah 50117

No. Telpon / WhatsApp : (024) 76586951 / 0812-2839-4112

Facebook Instagram Youtube Whatsapp

Copyright © 2019 Yayasan Nurul Iman Semarang

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Yayasan
    • Profil Yayasan Nurul Iman
    • Kegiatan Yayasan Nurul Iman
  • Unit Pendidikan
    • PAUD & TK Islam Terpadu Nurul Iman
    • SD Islam Terpadu Nurul Iman
    • Pesantren Putri Tahfizhul Qur’an Fatimah Az Zahra
    • PKBM Fatimah Az Zahra
  • Pendaftaran
    • Pendaftaran PAUD & TK Islam Terpadu Nurul Iman
    • Pendaftaran SD Islam Terpadu Nurul Iman
    • Pendaftaran Pesantren Putri Tahfizhul Qur’an Fatimah Az Zahra
    • Pendaftaran PKBM Fatimah Az Zahra
  • Berita Kegiatan
    • Kegiatan PAUD & TK Islam Terpadu Nurul Iman
    • Kegiatan SD Islam Terpadu Nurul Iman
    • Kegiatan Pesantren Putri Tahfizhul Qur’an Fatimah Az Zahra
    • Kegiatan PKBM Fatimah Az Zahra
  • Kajian & Artikel
  • NURIM Peduli
  • SINURIM
  • Kontak

© 2019 Yayasan Nurul Iman