Para ulama menjelaskan bahwa Nabi Muhammad memiliki nama, panggilan, dan gelar yang sangat banyak bila dikumpulkan, sebagai manusia yang berakal hendaknya menyandarkan nama “Muhammad” pada sesuatu yang baik, kita ketahui bersama bahwa sebagian orang tua memberikan nama anak mereka dengan Muhammad berharap agar anak mereka memiliki akhlak seperti Nabi Muhammad ﷺ, walau terkadang apa yang orang tua harapkan tidak sesuai kenyataan. Karena proses anak ketika menjadi dewasa mempengaruhi kepribadiannya. Maka jika anak tersebut yang mau berpikir hendaknya berusaha mencontoh akhlak Nabi ﷺ, berusaha menjadi seorang dengan kepribadian seperti Nabi. Namun sangat disayangkan apabila kita dapati seorang dengan sengaja menyandarkan nama Nabi Muhammad pada sesuatu yang buruk bahkan diharamkan oleh Allah ta’ala, apalagi hal ini sebagai ajang mempermainkan agama seorang, sungguh hal ini suatu perbuatan yang sangat buruk. Padahal ancaman bagi seorang yang hanya menghina Nabi saja sangat besar, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِينَ سَخِرُوا مِنْهُمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ
“Dan sungguh, beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad) telah diperolok-olokkan, sehingga turunlah azab kepada orang-orang yang mencemoohkan itu sebagai balasan olok-olokan mereka.” (QS. Al-An’am : 10)
Maka hendaknya bagi seorang setiap muslim dan muslimah jangan kita memperburuk diri kita dengan dosa, jauhilah segala sebab-sebab datangnya dosa dan dekatkan diri kita pada amalan yang dapat memberatkan timbangan pahala, amalan apakah itu..? Tentu dengan mempelajari agama dengan benar kita akan tau jawabanya. Allahu ta’ala a’lam bisshowaab.
Mari kita bersholawat untuk nabi kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam di hari jumat yang mulia ini…
SUMBER :
